Berita Utama

Berita

SOSIALISASI BANK SAMPAH DESA KARANGJATI

SAMPAH merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia. Tidak hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di negara-negara maju, sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

 

Karena adanya keprihatinan masyarakat akan lingkungan hidup yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah baik organik maupun anorganik. Sampah yang semakin banyak tentu akan menimbulkan banyak masalah, sehingga memerlukan pengolahan seperti membuat sampah menjadi bahan yang berguna yaitu pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah yang diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menangani sampah dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

 

Di desa karangjati sendiri, sudah memiliki bank sampah dengan nama “Bank Sampah Ijo Royo-royo”, yang memiliki tujuan untuk membantu menangani pengolahan sampah di desa karangjati, menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi dan bersih. serta untuk mengubah sampah menjadi barang yang lebih berguna dan memiliki nilai ekonomis.

 

Bank sampah memiliki beberapa tahapan:

  1. Sosialisasi awal
  2. Menentukan/pemilihan pengurus
  3. Menentukan tempat
  4. Menyiapkan administrasi
  5. Menentukan jadwal
  6. Alat operasional
  7. Bekerja sama dengan pengepul/pembeli

Pada tahap pertama yaitu sosialisasi awal, yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Unwiku pada tanggal 13 februari 2019 yang bertempatan di balai desa karangjati tentang “Manajemen Bank Sampah” yang dihadiri oleh beberapa perangkat desa karangjati dan perwakilan masing-masing RT.

 

Bank sampah di desa karangjati itu sendiri sudah memiliki kepengurusan, yang di ketuai oleh bapak Nur Fauzi Zen S.p . selain itu juga sudah memiliki tempat tersendiri untuk melaksanakan kegiatan Bank Sampah.

Kendala yang dihadapi oleh Bank Sampah Ijo Royo-royo desa karangjati adalah belum adanya administrasi, menentukan jadwal Bank Sampah, masih kurangnya alat operasional dan belum adanya kerjasama dengan pengepul/pembeli, dan yang paling penting masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengolahan sampah.